Abah Uca

Minggu, 18 April 2010

Asuransi Jiwa : Dikdik Dahlan L

Benarkah kehidupan akhirat itu ada ? Benarkah surga dan neraka itu ada ? Sebelum menjawab pertanyaan –pertanyaan itu, nampaknya perlu juga dipertanyakan apakah nurani dan pikiran itu juga ada ? berwujud, sehingga mudah untuk digengam ? Padahal sering kita berbangga diri dengan keduanya.
Tidak hanya itu, untuk sesuatu yang belum pasti saja dalam kehidupan dunia ini, kita berusaha menggenggamnya. Semisal asuransi. Bukankah kita tidak pernah tahu kalau mobil kita bakal tertabrak, rumah kita akan terbakar ? Semua itu tentu bermula dari kekhawatiran.
Sebagian besar di antara kita mengikuti program asuransi sebagai upaya mensiasati kemungkinan munculnya musibah atau kecelakaan dan kerusakan berkenan dengan apa yang dimilikinya baik berupa kesehatan maupun dalam bentuk harta kekayaan dan lain sebagainya. Program asuransi diasumsikan dapat mengurangi berbagai resiko yang mungkin menimpa seseorang. Mereka memilih jasa pelayanan asuransi yang lebih mendekati terjaminnya seluruh kekhawatiran itu. Padahal, sekali lagi, setiap orang tidak pernah mengetahui akan nasibnya di kemudian hari.
Hal yang pasti bahwa kemungkaran terhadap Allah akan berujung menjadi penghuni neraka dan sebaliknya bahwa keimanan dan amal saleh akan membawa kepada kenikmatan surga justru sering dilupakan. Allah telah memastikan kedua hal itu, tapi manusia sering lupa untuk mengasuransikan dirinya dihadapan Allah agar tidak terjurumus ke dalam ancaman Allah berupa siksa api neraka.
Mengasuransikan kesehatan dan harta kekayaan bahkan jiwa sekalipun dalam kehidupan dunia adalah sesuatu yang wajar. Tetapi jauh akan lebih berharga apabila seluruh kehidupan ini diasuransikan pula dari ancaman siksa api neraka dengan memupuk dan menabung amal kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar