Abah Uca

Minggu, 18 April 2010

Manusia bisa Jadi Sampah : Dikdik Dahlan L.

Memiliki sebuah jam dinding yang cantik dan unik, bisa jadi dambaan sebagian orang. Tapi apalah artinya sebuah jam dinding yang cantik dan unik itu bila ternyata jarum jamnya tidak pernah bergerak. Sebuah jam dinding yang baik adalah jam yang masih bisa digunakan untuk menunjukkan waktu, karena orang membuat atau membeli jam dimaksudkan sebagai penunjuk waktu. Ketika jam sudah tidak berfungsi, maka hilanglah kegunaannya menyusul hilang pula harganya.
Ketika Allah menciptakan manusia dengan desain “ahsanu taqwim” paling sempurna wujud dan bentuknya dibanding makhluk lainnya, Allah memiliki maksud utama dari penciptaanya itu. Tiada lain adalah untuk beribadah : “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk menyembah-Ku” (Adz Dzariyat 56).
Al hasil Allah SWT. menciptakan manusia, menundukan seluruh alam untuk manusia, tiada lain agar manusia memang dapat berguna dan berfungsi seperti maksud penciptaanya. Artinya, tiada satu desah napas pun pada diri seorang manusia kecuali setiap desahan nafas itu memiliki nilai ibadah. Manusia yang baik adalah manusia yang masih menjalani fungsinya dalam bentuk amalan ibadah. Sebaliknya, manusia yang sudah tidak melakukan fungsinya, tidak ada bedanya dengan barang bekas, sampah dan rongsokan.
Amal yang bernilai ibadah, sudah barang tentu tidak terbatas pada amalan ritual saja seperti shalat, puasa, haji dan umrah. Seluruh aktivitas berpeluang untuk digiring menjadi amalan yang bernilai ibadah, sebab terlalu berorientasi kepada amalan ibadah ritual tanpa disempurnakan dengan amalan social, bukan tidak mungkin malah menjadi bumerang. Rasulullah pernah membuat prediksi terhadap seorang wanita bahwa kelak, wanita itu akan digolongkan sebagai ahli neraka akibat mengurung seekor kucing tanpa diberi makan, padahal wanita tadi dikenal oleh tetangga dan kerabatnya sebagai orang yang senang beribadah (ritual).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar